Pada hari Minggu 30 September 2018 yang akan datang, Hari Prasetyo atau yang akrab disapa Hari Prast akan memamerkan sekitar 15an karyanya di creative space Uma Seminyak.
Hari Prast adalah ilustrator dan komikus kelahiran Tulunagung 1973 yang tinggal dan bekerja sebagai insan kreatif di sebuah agensi periklanan di Jakarta. Hari Prast dikenal dengan gaya ilustrasi ligne clare yang terinspirasi oleh karya-karya Hergé—kreator The Adventures of Tintin. Kegemaran mengamati serta menangkap denyut nadi masyarakat Indonesia, membuat Hari Prast cukup teliti dalam merangkai ide komunikasi visual yang efektif bagi kebutuhan brand. “Kecintaan saya pada budaya lokal dan pop culture menjadi inspirasi yang kental pada setiap karya-karya saya. Ide kreatif adalah hal yang sifatnya tak terbatas”, ungkapnya. Keliaran Hari Prast memiliki alasan dan banyak ia buktikan dengan berhasil meroketkan beberapa brand. Dan yang saat ini sedang ia kerjakan adalah project #karyadalahdoa yang ia garap bersama timnya. Sebuah kampanye yang melibatkan khalayak ramai khususnya generasi muda untuk bersikap dan berpikir positif, menyebarkan berita baik dan bahagia. Dua ilustrasinya yang viral pada saat momen Asian Games berlangsung adalah ketika Jokowi-Prabowo berpelukan dan Jokowi naik moge. Dua karya ini banyak mendapat tanggapan dari netizen. Terlepas dari kegiatan sehari-harinya, Hari Prast terpanggil untuk memamerkan karya-karyanya dan memberi dampak positif bagi peminatnya. Sesuai dengan judulnya, Hari Prast menciptakan seluruh karya pada pameran ini dalam semangat berkarya dengan merdeka dan bahagia. Kebebasan berkarya ini diekspresikan dalam upayanya bersenang-senang mengawinkan unsur lokal dan budaya pop yang kemudian diterjemahkan dengan visual lugas dan pesan yang mudah diterima oleh semua kalangan. Bekerjasama dengan Heartlab Bali, sebagian besar karya dalam pameran ini dipamerkan dalam bentuk cetak cukil untuk menambah sentuhan unik dan spontan, begitu pula dengan pemilihan Uma Seminyak sebagai lokasi pameran tunggalnya yang pertama karena Bali merepresentasikan kebebasan berkreasi dimana berkarya dan bersenang-senang adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Pameran Hari Bahagia akan berlangsung dari tanggal 30 September hingga 25 Oktober 2018 di Uma Seminyak. Dan jangan lewatkan kesempatan untuk bertemu dan berbincang langsung dengan Hari Prast di hari pembukaan yang diawali dengan sesi artist talk bersama Hari Prast dan Hanh dari Heart Lab Bali yang menjadi kurator dalam pameran ini. Uma Seminyak Jl. Kayu Cendana No. 1 Oberoi, Seminyak @umaseminyak @harimerdeka
0 Comments
Bertepatan dengan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018, pameran seni Art Bali berperan serta dalam mempromosikan dunia seni kontemporer Indonesia kepada khalayak internasional.
Mulai dari tanggal 9 Oktober sampai dengan 9 November 2018, Art Bali, sebuah pameran seni berskala internasional, akan diadakan untuk pertama kalinya di Bali Collection, Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali, Indonesia. 39 seniman Indonesia dan mancanegara akan menampilkan karya–karya seni mereka dalam pameran tersebut. Dengan mengusung tema "Beyond the Myths", pameran Art Bali akan memberikan gambaran perkembangan mutakhir seni rupa kontemporer di Indonesia. Karya-karya ini akan mempresentasikan bagaimana perubahan di dalam praktek seni rupa terkait dengan perubahan-perubahan sosial politik dan ekonomi, pada masyarakat di Indonesia maupun global. Tema ini menawarkan makna baru atas cara pandang dunia yang baru, yang melampaui tanda-tanda, simbol yang dimitoskan, baik yang dikonstruksikan maupun secara arbitrer (sewenang-wenang). Bersama dengan Rifky Effendy dan Ignatia Nilu yang tergabung dalam tim kurator, pameran Art Bali akan menampilkan karya-karya seni visual dalam beragam presentasi medium dari lukisan, patung, fotografi, instalasi, dan karya-karya dengan media seni baru. Pameran seni Art Bali kali ini menjadi sangat istimewa karena diadakan bertepatan dengan pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 yang akan diadakan di lokasi kawasan Nusa Dua. Harapannya, Art Bali dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi 15.000 peserta delegasi yang berasal dari hampir 200 negara. Art Bali akan menunjukkan betapa progresifnya perkembangan seni kontemporer, khususnya karya-karya seniman Indonesia. Sebagai penyelenggara Art Bali, Heri Pemad Art Management juga menaungi pameran seni Art Jog yang diselenggarakan di Yogyakarta; sebuah peristiwa seni yang telah berlangsung selama 11 tahun berturut-turut. Art Bali dirancang sebagai salah satu pameran seni berskala besar dan bertaraf internasional di Indonesia dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem Seni dan Budaya di Bali pada khususnya. Art Bali melalui Yayasan Taut Seni, didukung sepenuhnya oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) yang memiliki komitmen tinggi untuk terus menyokong perkembangan seni dan mengapresiasi para seniman serta para pelaku kreatif Indonesia. Kedepannya, Art Bali akan terus diselenggarakan setiap tahun sebagai wadah bagi para seniman dan penikmat seni untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung melalui karya-karya seni yang dipamerkan. Pameran Art Bali ini melibatkan 39 seniman yang diundang khusus, diantaranya Adi Panuntun, Agan Harahap, Agung Mangu Putra, Agus Suwage, Arin Dwihartanto Sunaryo, Ashley Bickerton, Chusin Setiadikara, Dipo Andy, Eddi Prabandono, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Filippo Sciascia, Galam Zulkifli , Handiwirman Saputra, Heri Dono, I Made Djirna, I Made Wianta, I Made Widya Diputra, I Nyoman Erawan, I Nyoman Nuarta, I Wayan Upadana, Joko Dwi Avianto, Jompet Kuswidananto, Made Wiguna Valasara, Mella Jaarsma, Nasirun, Nu-Abstract {Agus Saputra, Dewa Ngakan Ardana, Gede Mahendra Yasa, Kemal Ezedine, Ketut Moniarta, I Putu Sudiana Bonuz}, Pande Ketut Taman, Samsul Arifin, Syagini Ratna Wulan ft. Bandu Darmawan, Uji Handoko Eko Saputro, Yani Mariani Sastranegara, Yoka Sara dan Yudi Sulistyo. Jangan lewatkan peristiwa Art Bali 2018 yang akan dibuka pada 9 Oktober 2018 yang akan berlangsung selama sebulan ini. |
Authorsenidibali is an independent platform that promotes arts, artists, exhibition, art events and art spaces in Bali. Archives
November 2019
Categories |