Bertepatan dengan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank 2018, pameran seni Art Bali berperan serta dalam mempromosikan dunia seni kontemporer Indonesia kepada khalayak internasional.
Mulai dari tanggal 9 Oktober sampai dengan 9 November 2018, Art Bali, sebuah pameran seni berskala internasional, akan diadakan untuk pertama kalinya di Bali Collection, Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali, Indonesia. 39 seniman Indonesia dan mancanegara akan menampilkan karya–karya seni mereka dalam pameran tersebut. Dengan mengusung tema "Beyond the Myths", pameran Art Bali akan memberikan gambaran perkembangan mutakhir seni rupa kontemporer di Indonesia. Karya-karya ini akan mempresentasikan bagaimana perubahan di dalam praktek seni rupa terkait dengan perubahan-perubahan sosial politik dan ekonomi, pada masyarakat di Indonesia maupun global. Tema ini menawarkan makna baru atas cara pandang dunia yang baru, yang melampaui tanda-tanda, simbol yang dimitoskan, baik yang dikonstruksikan maupun secara arbitrer (sewenang-wenang). Bersama dengan Rifky Effendy dan Ignatia Nilu yang tergabung dalam tim kurator, pameran Art Bali akan menampilkan karya-karya seni visual dalam beragam presentasi medium dari lukisan, patung, fotografi, instalasi, dan karya-karya dengan media seni baru. Pameran seni Art Bali kali ini menjadi sangat istimewa karena diadakan bertepatan dengan pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 yang akan diadakan di lokasi kawasan Nusa Dua. Harapannya, Art Bali dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi 15.000 peserta delegasi yang berasal dari hampir 200 negara. Art Bali akan menunjukkan betapa progresifnya perkembangan seni kontemporer, khususnya karya-karya seniman Indonesia. Sebagai penyelenggara Art Bali, Heri Pemad Art Management juga menaungi pameran seni Art Jog yang diselenggarakan di Yogyakarta; sebuah peristiwa seni yang telah berlangsung selama 11 tahun berturut-turut. Art Bali dirancang sebagai salah satu pameran seni berskala besar dan bertaraf internasional di Indonesia dengan tujuan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem Seni dan Budaya di Bali pada khususnya. Art Bali melalui Yayasan Taut Seni, didukung sepenuhnya oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) yang memiliki komitmen tinggi untuk terus menyokong perkembangan seni dan mengapresiasi para seniman serta para pelaku kreatif Indonesia. Kedepannya, Art Bali akan terus diselenggarakan setiap tahun sebagai wadah bagi para seniman dan penikmat seni untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung melalui karya-karya seni yang dipamerkan. Pameran Art Bali ini melibatkan 39 seniman yang diundang khusus, diantaranya Adi Panuntun, Agan Harahap, Agung Mangu Putra, Agus Suwage, Arin Dwihartanto Sunaryo, Ashley Bickerton, Chusin Setiadikara, Dipo Andy, Eddi Prabandono, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Filippo Sciascia, Galam Zulkifli , Handiwirman Saputra, Heri Dono, I Made Djirna, I Made Wianta, I Made Widya Diputra, I Nyoman Erawan, I Nyoman Nuarta, I Wayan Upadana, Joko Dwi Avianto, Jompet Kuswidananto, Made Wiguna Valasara, Mella Jaarsma, Nasirun, Nu-Abstract {Agus Saputra, Dewa Ngakan Ardana, Gede Mahendra Yasa, Kemal Ezedine, Ketut Moniarta, I Putu Sudiana Bonuz}, Pande Ketut Taman, Samsul Arifin, Syagini Ratna Wulan ft. Bandu Darmawan, Uji Handoko Eko Saputro, Yani Mariani Sastranegara, Yoka Sara dan Yudi Sulistyo. Jangan lewatkan peristiwa Art Bali 2018 yang akan dibuka pada 9 Oktober 2018 yang akan berlangsung selama sebulan ini.
0 Comments
Leave a Reply. |
Authorsenidibali is an independent platform that promotes arts, artists, exhibition, art events and art spaces in Bali. Archives
November 2019
Categories |